
Sifat Pemaaf Rosulullah – RasuLuLLoh ﷺ sebagaimana diuraikan pada tulisan sebelumnya yang memiliki jiwa yang suka bercanda, mempunyai sifat tegas, namun juga memiliki jiwa pemaaf dan kelembutan yang sempurna. Sesekali beliau marah hanya demi kebenaran, yaitu ketika hal-hal yang haram dilanggar. Beliau akan tetap marah sampai kebatilan itu dihentikan.
Di luar itu, beliau adalah sosok yang lemah lembut, baik terhadap orang yang bodoh yang tidak tahu etika, terhadap orang yang mencelekai beliau, maupun terhadap orang munafik dan orang yang akan membunuhnya.
Beberapa contoh akhlak beliau yang mempunyai jiwa pema’af sebagaimana ditulis dalam Buku Ijinkan Aku Mencintaimu RosuluLLOH karya Said Hawa adalah :
🃏:Riwayat yang disampaikan oleh Abu Said Al-Khudri bahwa : Ketika kami bersama RasuLuLLoh ﷺ sedang membagi harta rampasan, tiba-tiba datanglah Dzul Huwaishiroh seorang laki-laki dari Bani Tamim. Ia berkata : ‘Wahai Rosulullah, berbuatlah yang adil’.
RasuLuLLoh ﷺ bersabda : Celakalah kamu, siapakah lagi yang bisa berbuat adil kalau aku tidak berbuat adil. Kamu adalah orang yang bakal kecewa dan merugi. Kalau aku tidak berbuat secara adil, siapakah yang akan berbuat adil ?
Umar bin Khattab menyela : “Wahai Rosulullah, ijinkan aku memenggal lehernya”.
RasuLuLLoh ﷺ bersabda : ‘Biarkan saja dia”.
🃏 Anas bin Malik berkata : Suatu saat seorang wanita Yahudi datang menghadap RasuLuLLoh ﷺ sambil menghadiahkan daging domba yang diberi racun. Namun beliau tidak memakannya karena Malaikat Jibril memberitahu beliau. Wanita itu ditanya : “Daging apa yang hendak kau suguhkan kepadaku ?
Wanita itu menjawabnya : Aku bermaksud membunuhmu.
Alloh tidak akan membiarkanmu mencelakaiku. Jawab RasuLuLLoh ﷺ
Para sahabat bertanya : Apakah engkau tidak akan membunuhnya ?
RasuLuLLoh ﷺ menjawab : “Tidak”.
🃏 Dalam suatu peperangan melawan kaum kafir, karena terlalu capek RosuluLLOH ﷺ duduk di bawah sebuah pohon. Seorang kafir Quraisy, yang bernama Da’tsur tiba-tiba muncul di hadapan RosuluLLOH ﷺ sambil berdiri dan berkacak pinggang.
Dengan suara lantang, Da’tsur menghardik RosuluLLOH ﷺ sambil mengacungkan pedangnya, dia berkata : Hai Muhammad, jika aku bunuh kau dengan pedangku ini, siapa yang dapat menghalangimu .?
Rosululloh menjawab : Sebagai manusia, aku tidak punya daya sama sekali yang melindungiku, kecuali اَللّهُ ﷻ.
Da’tsur menggigil dan bergetar tangannya mendengar jawaban RosuluLLOH ﷺ tersebut, yang berakibat jatuhlah pedang di tangan Da’tsur.
RosuluLLOH ﷺ kemudian mengambil pedang itu sambil berkata kepada Da’tsur : Wahai Da’tsur, siapa yang dapat menolongmu dari pedangmu ini ?
Da’tsur menjawab : “Hanya engkau ya Muhammad yang dapat menyelamatku. Sungguh hanya engkau*.
Namun RosuluLLOH ﷺ bukanlah tipe orang yang mendendam dan bukan pula tipe orang yang pembalas. Sebab bisa saja, tatkala pedang itu di tangan RosuluLLOH ﷺ Da’tsur dibunuhnya. Namun malah pedang itu dikembalikan kepada Da’tsur pemiliknya sambil bersabda : Aku berkata sebagaimana saudaraku Yusuf bin Ya’qub berkata kepada saudara-saudara yang hendak membunuhnya : ‘Tidak ada pembalasan bagimu, pergilah kau Datsur
Atas kejadian itu Da’tsur kemudian mengucapkan syahadat dan masuk Islam.
والله اعلم بالصواب
Info ruanglab lainnya:
- Mimpi Bertemu Dengan Rosulullah
- Seseorang Pendosa Bertaubat Sebab Do’a Imam Hatim Al-Asham
- Sifat Tegas Rosulullah
- Candaan Rosululloh