Saat Sahabat Rosululloh Ada Yang Buang Angin

Saat Sahabat Rosululloh Ada Yang Buang Angin – Dikisahkan, bahwa suatu hari selesai sholat maghrib para sahabat berkumpul di Masjid Nabawi untuk mendengarkan sabda-sabda RasuLuLLoh ﷺ. Lalu terciumlah bau angin tak sedap diantara mereka, sehingga membuat para sahabat lainnya tidak tahan dengan bau tersebut. Salah seorang dari mereka memberanikan diri untuk berdiri dan berkata : Barangsiapa yang buang angin, silakan bangun Hening, tak seorang pun berdiri.

Ketika datang waktu Isya mereka berkata : Orang yang buang angin pasti akan berwudhu setelah ini. Orang itulah yang buang angin”.

Setelah itu, para sahabat menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang keluar. Masih seperti tadi, tak seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya, mungkin malu.

Lalu Sahabat Bilal bangun untuk mengumandangkan adzan. Kemudian RasuLuLLoh ﷺ bersabda: *Tunggu dulu, aku belum batal, tapi aku hendak berwudhu lagi Lalu para sahabat pun ikut berwudhu dan tidak diketahui siapa yang buang angin waktu itu. SubhanaLLOH demikian mulia akhlak beliau dalam menjaga perasaan para sahabatnya

Dari kisah tersebut, jika dilihat dari perspektif ilmu fiqih, para fuqoha’ mengambil dalil bahwa seseorang yang masih mempunyai wudlu boleh memperbaharui wudlunya lagi untuk lebih menyempurnakan kesuciannya. Dalam ilmu fiqih disebut dengan تجديد الوضوء (tajdidul wudlu). Niatnyapun bukan untuk menghilangkan hadast kecil, tapi untuk memperbaharui wudlunya.

Dalam kisah lain diterangkan bahwa suatu saat usai shalat ashar di masjid Quba, seorang sahabat mengundang RasuLuLLoh ﷺ beserta jama’ah untuk menikmati hidangan daging unta di rumahnya. Ketika sedang makan, ada tercium aroma tidak sedap. Rupanya diantara yang hadir ada yang buang angin. Para sahabat saling menoleh satu sama lain, wajah RasuLuLLoh ﷺ sedikit berubah tanda tidak nyaman.

Maka tatkala waktu shalat maghrib hampir masuk, sebelum bubar, RosuluLLOH ﷺ bersabda : Barangsiapa yang makan daging unta, hendaklah ia berwudhu!

Mendengar perintah RasuLuLLoh ﷺ tersebut, maka seluruh jamaah mengambil air wudhu karena semua makan daging unta, sehingga terhindarlah aib orang yang buang angin tadi.

Sungguh, dalam diri RasuLuLLoh ﷺ terdapat teladan yang baik bagi kita semua.

Dari kisah ini juga timbul perbedaan pendapat diantara para fuqoha’ tentang hukum makan daging unta, apakah sebab makan daging unta dapat membatalkan wudlu?

Mayoritas ulama seperti Madzhab Hanafie, Madzhab Hambali, dan Madzhab Syafe’i mengatakan bahwa memakan daging unta tidak membatalkan wudlu. Hanya Imam Ahmad bin Hambal yang berpendapat bahwa seseorang yang telah makan daging unta, wajib mengulangi wudlunya karena memakan daging unta dapat membatalkan wudlu

والله اعلم بالصواب

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *